Sunday, July 5, 2020

TEKANAN OSMOTIK

Tekanan osmotik 

adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesetimbangan osmotik antara suatu larutan dan pelarut murninya yang dipisahkan oleh suatu membran yang dapat ditembus hanya oleh pelarut tersebut.[Dengan kata lain, tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan osmosis, yaitu gerakan molekul pelarut melewati membran semipermeabel ke larutan yang lebih pekat.Tekanan osmotik merupakan salah satu sifat koligatif larutan.


Tekanan osmotik 

adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
Tekanan  yang dibutuhkan untuk menahan proses  Osmosis

Osmosis 
Pergerakan pelarut melalui membran semipermeabel dari larutan encer kepada larutan yang lebih pekat . Membran semipermeabel Hanya dapat dilewati oleh molekul-molekul yang kecil


Dinding sel merupakan contohnya.
Isotonik, sel darah merah da plasma memiliki tekanan yang sama.
                                                       

Hipertonik. konsentrasi garam pada plasma >> air dalam sel akan keluar ( krenasi ).,





Hipotonik. konsentrasi garam pada plasma << air dalam sel akan masuk (hemolisis ).


Menurut VAN'T HOFF tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal:

PV = nRT

Karena tekanan osmotik =  , maka : 

= n/V R T = C R T

  = M R T

dimana :
 = tekanan osmotik (atmosfir)
C = konsentrasi larutan (mol/liter= M)
R = tetapan gas universal = 0.082 liter.atm/moloK
T = suhu mutlak (oK)


  • Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain di sebut  larutan  Hipotonis          
  • Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis.
  • Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut Isotonis.

Contoh Soal dan Penyelesaiannya

Contoh soal 1

Suatu larutan nonelektrolit pada suhu 25 °C memiliki tekanan osmotik sebesar 0,246 atm. Berapakah kemolaran larutan tersebut?

Penyelesaian:
π = MRT
0,246 atm = M x (0,082 L atm/mol K) × 298 K
0,246 = 24,436 L/mol x M
M = 0,246/24,436 mol/L
M = 0,01 M

Contoh Soal 2.
Sebanyak 10 gram zat nonelektrolit dilarutkan dalam air hingga volume larutan 500 mL pada suhu 25 °C. Ternyata larutan yang terjadi isotonik dengan larutan glukosa 0,04 mol/liter. Hitunglah massa molekul relatif zat tersebut!

Penyelesaian:
Tekanan osmosis zat nonelektrolit sama dengan tekanan osmosis pada larutan glukosa maka:
π zat = π glukosa
(MRT) zat = (MRT) glukosa
M zat           = M glukosa
M zat           = 0,04 mol/L
mol/Volume = 0,04 mol/L
mol/0,5 L      = 0,04 mol/L
mol zat         = 0,02 mol
massa/Mr     = 0,02 mol
10 gr/Mr       = 0,02 mol
Mr                = 10 gr/0,02 mol
Mr = 500 gr/mol


Contoh Soal 3
Bila tekanan osmotik darah manusia pada suhu 37 °C adalah 7,7 atm, berapa gram glukosa C6H12O6 yang diperlukan untuk membuat 500 mL larutan cairan infus yang isotonik dengan darah? (Ar C = 12, H = 1, O = 16)

Penyelesaian:
T = 37 °C = 310 K
Mr glukosa = 180 gr/mol
V = 500 mL = 0,5 L
π = 7,7 atm

π = MRT
7,7 atm = M x (0,082 L atm/mol K) × 310 K
7,7 = 25,42 L/mol x M
M = 7,7/25,42 mol/L
M = 0,3 M

M = mol/Volume
0,3 M = mol/0,5 L
Mol = 0,15 mol

Mol = massa/Mr
Massa = mol x Mr
Massa = 0,15 mol x 180 gr/mol
Massa = 27 gr

Contoh soal 4
Sebanyak 3 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam air hingga volume larutan 500 mL. Hitunglah tekanan osmotik larutan pada suhu 27 °C!

Penyelesaian:
Mol urea = massa/Mr
Mol urea = 3/60
Mol urea = 0,05 mol

M = mol/Volume
M = 0,05/0,5
M = 0,1 M
π = MRT
π = 0,1 x 0,082 x 300
π = 2,46 atm

Contoh Soal 5
Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 9 gram glukosa C6H12O6 dalam air hingga volume 500 mL. Larutan yang lain dibuat dengan melarutkan 6 gram urea CO(NH2)2 dalam air hingga volume 500 mL. Pada suhu yang sama apakah glukosa (I) isotonik, hipotonik, atau hipertonik dengan larutan urea (II)? (Ar C = 12, O = 16, N = 14, H = 1)

Penyelesaian:
Mr Glukosa = 180 gr/mol
Mr urea = 60 gr/mol

mol glukosa = massa/Mr = 9/180 = 0,05 mol
mol urea = massa/Mr = 6/60 = 0,1 mol

M glukosa =  0,05/0,5 = 0,1 M
M urea = 0,1/0,5 = 0,2 M

Karena kedua larutan memiliki suhu yang sama maka tekanan osmosis glukosa lebih rendah terhadap tekanan osmosis urea, sehingga glukosa hipotonik terhadap urea.

Contoh Soal 6
Sebanyak 100 mL larutan nonelektrolit memiliki tekanan osmotik 4,92 atm. Berapa mL air yang harus ditambahkan untuk memperoleh larutan dengan tekanan osmotik 1,23 atm?

Penyelesaian:
Dalam hal ini tetapan gas, mol, dan suhunya sama, sehinga:
π = (mol/V)RT
RT = π/(mol/V)
RT (mol/V) = π
RT mol = π V
π1 V1 = π2 V2
π1 V1 = π2 V2
4,92 x 100 mL = 1,23 x V2
V2 = 400 mL

Jadi, air yang harus ditambahkan adalah sebanyak 300 mL.

Contoh Soal 7
Tentukan tekanan osmosis 2 liter larutan urea 15% pada suhu 27°C

Penyelesaian:
Larutan urea 15% artinya dalam 100 gram larutan urea terdapat 15 gram urea dan 85 gram air. Sekarang cari masa mol urea dengan Mr = 60 yakni:
Mol = massa/Mr
Mol = 15/60
Mol = 0,25 mol

M = mol/volume
M = 0,25/2
M = 0,125 M

π = MRT
π = 0,125 x 0,082 x 300
π = 3,075 atm


No comments:

Post a Comment

TATA NAMA ALKANA