Tuesday, July 14, 2020

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT

Zat elektrolit dalam air akan terionisasi atau terurai menjadi ion ion. Peruraian itu menyebabkan penambahan jumlah partikel, sedangkan sifat koligatif bergantung pada banyaknya partikel dalam larutan. Itulah sebabnya , sifat koligatif larutan elektrolitlebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrollit, untuk larutan  larutan yang konsentrasinya sama.

Peruraianlarutan elektrolit menjadi ion ion merupakan reaksi kesetimbangan karena adanya gaya tarik menarik ion ion yang muatannya berlawanan

Akibatnya, teori tentang kesetimbangan kimia berlaku juga pada larutan -larutan elektrolit. Misalnya untuk menyatakan banyak atau sedikitnya zat elektrolit yang terionisasi digunakan istilah derajat ionisasi atau derajat ionisasi ( α )

Elektrolit kuat karena mudah terionisasi mempunyai harga derajat ionisasi mendekati satu. Untuk larutan yang sangat encer atau konsentrasinya kecil, jarak antaraion ion cukup jauh, sehingga gaya tarik menarik ion ion yang berlawanan sangat kecil. jadi larutan elektrolit kuat yang sangat encer derajat ionisasinya dianggap sama dengan satu. Sedang elektrolit lemah mempunya derajat inisasi sangatkecil, sukar terionisasi

Untuk mengetahui banyaknya penambahan partikel zat elektrolit dalam larutan misalnnya elektrodaA yang terionisasi membentuk n ion B adalah kumpulan ion positip dan ion negatip

Jika banyaknyaa  A yang dilarutkan         =   a mol

dan derjat ionisasi                                     =    α

maka banyaknyazat A yang terionisasi     =  aα  mol

Banyaknya A yang tidak terionisasi           =  ( a - aα ) mol

banyaknya  mol zat B yang terbentuk        =    n aα 

Banyaknya partikel dalam larutan teriri dari banyaknya zat A yang tidak terionisasi dan banyaknya zat B yang terbentuk adalah

( a - aα   + n a α  ) mol , atau

a ( 1 + n α  - α ) mol, atau 

a( 1 + ( n- 1) α ) mol

Jika Dibandingakan antara partikelzat terionisasi dan partikel sebelum terionisasi terjadi penambahan  sebesar ( 1 + ( n- 1) α )    . Penambahan itu dinamakan faktor Van't Hoff atau faktor i.

Sehubungan dengan hal itu maka penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih , penurunan titik beku, serta tekanan osmotik larutan elektrolit dirumuskan sebagai berikut  : 

1. Penurunan tekanan uap jenuh

2. Kenaikan titik didih

3. Penurunan titik beku

4. Tekanan Osmotik 

*** dimana n = jumlah ion dan  α = derajat ionisasi 

Contoh soal : 

Hitunglah titik didih 6,84 gram Aluminium sulfat * Al2(SO4)3 dalam 250 gram air. Jika derajat ionisasi Al2(SO4)3  , pada konsentrasi itu 0,9 dan Kb air = 0,52 oC

Pembahasan

                                            Al2(SO4) aq → 2 Al 3+ (aq)  +3 SO42– (aq)

                                                = 0,191 oC

Titik didih   = ( 100 + 0,191 ) oC  = 100,191 oC

Contoh 2. 

Larutan elektrolit biner 5,85 gram dalam 500 gram membeku pada suhu -1,240C jika Kf air = 1,860C/m. Mr yang dibutuhkan adalah ….

Pembahasan:

Elektrolit biner → n = 2


Contoh 3

Sebanyak 1,2 gram  MgSO4 dilarutkan dalam 500 ml air. Tekanan osmotik larutan pada saan 27 oC adalah sebesar.........( Mr MgSO4 = 120 , R = 0,082 )

Pembahasan :


 

No comments:

Post a Comment

TATA NAMA ALKANA