1.1 Apakah setengah-reaksi elektron?
Ketika magnesium mereduksi tembaga(II)oksida dalam suhu panas menjadi tembaga, persamaan ion untuk reaksi itu adalah:
Kita dapat membagi persamaan ion ini menjadi dua bagian, dengan melihat dari sisi magnesium dan dari sisi ion tembaga(II) secara terpisah. Dari sini terlihat jelas bahwa magnesium kehilangan dua elektron, dan ion tembaga(II) yang mendapat dua elektron tadi.
Setiap reaksi redoks terdiri dari dua setengah-reaksi. Pada salah satu reaksi terjadi kehilangan elektron (proses oksidasi), dan di reaksi lainnya terjadi penerimaan elektron (proses reduksi).
1.2 Mengerjakan setengah-reaksi elektron dan menggunakannya untuk
Pada contoh di atas, kita mendapat setengah-reaksi elektron dengan memulai dari persamaan ion kemudian mengeluarkan masing-masing setengah-reaksi dari persamaan tersebut. Itu merupakan proses yang tidak benar.
Pada kenyataannya, kita hampir selalu memulai dari setengah-reaksi elektron dan menggunakannya untuk membuat persamaan ion.
Contoh 1: Reaksi antara klorin dan ion besi(II)
Gas klorin mengoksidasi ion besi(II) menjadi ion besi(III). Pada proses ini,
Untuk klorin, seperti kita ketahui klorin (sebagai molekul) berubah menjadi ion klorida dengan reaksi sebagai berikut:
Pertama, kita harus menyamakan jumlah atom di kedua sisi:
Kemudian untuk menyempurnakan setengah-reaksi ini kita harus menambahkan sesuatu. Yang bisa ditambah untuk setengah-reaksi adalah:
* Air
* Ion hidrogen (H+) (kecuali jika reaksi terjadi dalam suasana basa, jika demikian yang bisa ditambahkan adalah ion hidroksida (OH-)
Hal itu dapat dengan mudah diperbaiki dengan menambah dua elektron pada sisi kiri persamaan reaksi. Akhirnya didapat bentuk akhir setengah-reaksi ini:
Proses yang sama juga berlaku untuk ion besi(II). Seperti telah diketatahui, ion besi(II) dioksidasi menjadi ion besi(III).
Untuk menyamakan muatan kita harus mengurangi muatan positif yang ada pada sisi kanan, yaitu dengan menambah elektron pada sisi tersebut:
Sekarang kita telah mendapatkan persamaan dibawah ini:
Pada persamaan terakhir, terlihat bahwa tidak ada elektron yang diikutsertakan. Pada persamaan terakhir ini, di kedua sisi sebenarnya terdapat elektron dalam jumlah yang sama, jadi saling meniadakan, dapat dicoret, dan tidak perlu ditulis dalam persamaan akhir yang dihasilkan.
Contoh 2: Reaksi antara hidrogen peroksida dan ion manganat(VII)
Persamaan reaksi pada contoh 1 merupakan contoh yang sederhana dan cukup mudah. Tetapi teknik atau cara pengerjaannya berlaku juga untuk reaksi yang lebih rumit dan bahkan reaksi yang belum dikenal.
Ion manganat(VII), MnO4-, mengoksidasi hidrogen peroksida, H2O2, menjadi gas oksigen. Reaksi seperti ini terjadi pada larutan kalium manganat(VII) dan larutan hidrogen peroksida dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat.
Selama reaksi berlangsung, ion manganat(VII) direduksi menjadi ion mangan(II).
Kita akan mulai dari setengah-reaksi dari hidrogen peroksida
Yang bisa ditambahkan pada persamaan ini hanyalah air, ion hidrogen dan elektron. Jika kita menambahkan air untuk menyamakan jumlah hidrogen, jumlah atom oksigen akan berubah, ini sama sekali salah.
Yang harus dilakukan adalah menambahkan dua ion hidrogen pada sisi kanan reaksi:
Dapat disimpulkan,
urutan pengerjaan setengah reaksi ini adalah:
- Menyetarakan jumlah atom selain oksegen dan
hidrogen.
- Menyetarakan
jumlah oksigen dengan menambah molekul air (H2O).
- Menyetarakan jumlah hidrogen dengan menambah ion
hidrogen (H+).
- Menyetarakan muatan dengan menambah elektron.
|
Kedua setengah-reaksi yang sudah kita dapat adalah:
Sering terjadi molekul
air dan ion hidrogen muncul di kedua sisi persamaan reaksi, jadi harus selalu
diperiksa dan kemudian disederhanakan.
Contoh 3: Oksidasi
etanol dengan kalium dikromat(VI) suasana asam
Tehnik
yang telah dijelaskan tadi dapat juga digunakan pada reaksi yang melibatkan zat
organik. Larutan kalium dikromat(VI) yang diasamkan dengan asam sulfat encer
dapat digunakan untuk mengoksidasi etanol, CH3CH2OH,
menjadi asam etanoat, CH3COOH.
Sebagai
oksidator adalah ion dikromat(VI), Cr2O72-,
yang kemudian tereduksi menjadi ion kromium (III), Cr3+.
- Tahapan reaksi seperti contoh sebelumnya, dimulai dengan menulis reaksi utama yang terjadi, yang diketahui dari soal.
Setengah reaksi untuk dikromat(VI) agak rumit dan jika tidak teliti dapat menjebak:
- Buat persamaan reaksi utama:
- Setarakan jumlah
kromium. Hal ini sering dilupakan, dan jika ini terjadi
akan
fatal, karena hasil reaksi selanjutnya akan salah. Jumlah
muatan
akan salah, faktor pengali yang digunakan juga
akan salah. Sehingga
Sejauh ini setengah reaksi yang telah kita dapat adalah:
e. Reaksi Redoks Dalam Suasana Basa
Menyelesaikan soal
persamaan setegah-reaksi dalam suasana basa lebih rumit daripada yang telah
dijelaskan pada bagian-bagian sebelumnya. Disini akan dijelaskan bagaimana
mengerjakan persamaan setengah-reaksi redoks dalam suasana basa, dan bagaimana
menggabungkannya untuk mendapat persamaan ion yang lengkap.
Ketika mengerjakan setengah-reaksi
seperti diatas, kita hanya dapat menambahkan:
* elektron
* air
* ion hidrogen
(kecuali reaksi dalam suasana basa, dapat
menambahkan ion hidroksida)
Ketika mengerjakan reaksi dalam suasana asam
atau netral, urutan pengerjaannya biasanya:
* Menyetarakan atom, selain oksigen dan hidrogen.
* Menyetarakan oksigen dengan menambahkan molekul air.
* Menyetarakan hidrogen dengan menambahkan ion hidrogen.
* Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron.
1. Bagaimana perbedaan dengan reaksi dalam susana basa?
Permasalahan
dalam pengerjaan ini adalah molekul air dan ion hidrogen yang ditambahkan untuk
menyetarakan persamaan reaksi dalam suasana basa mengandung hidrogen dan
oksigen.
Untuk
menyetarakan oksigen, kita dapat menambahkan H2O atau OH-
pada persamaan. Begitu juga ketika ingin menyetarakan hidrogen. Bagaimana kita
tahu harus memulai dengan apa?
Dalam
beberapa kasus, dapat jelas terlihat bagaimana mengerjakan soal menggunakan ion
hidroksida. Tetapi jika tidak, kita dapat mengerjakan setengah-reaksi seperti
pengerjaan reaksi dalam suasana asam yang telah dijelaskan
sebelumnya, yaitu dengan menulis molekul air, ion hidrogen, dan elektron.
Ketika
diperoleh setengah-reaksi yang setara, kita ubah persamaan tersebut dalam
suasana basa. Untuk lebih jelas kita akan lihat contoh berikut.
Contoh :
1) Oksidasi kobalt(II) menjadi kobalt(III) dengan hidrogen peroksida
Jika kita menambahkan larutan amonia berlebih ke dalam larutan mangandung ion kobalt(II), kita akan mendapat ion kompleks, ion heksaaminkobalt(II), Co(NH3)62+. Ion ini dioksodasi dengan cepat oleh larutan hidrogen peroksida menjadi ion heksaaminkobalt(III),Co(NH3)63+.Larutan amonia, jelas, bersifat basa.
Setengah-reaksi untuk kobalt cukup mudah. Dimulai dengan menulis apa yang kita tahu dari soal.
Setengah-reaksi
hidrogen peroksida juga tidak terlalu sulit, kecuali kita belum tahu apa hasil
reaksi dari hidrogen peroksida ini, jadi kita harus menebak. Persamaan akan
setara jika kita buat 2 ion hidrogen pada sisi kanan.
Yang telah kita dapat sejauh ini adalah:
Dan selesai, satu
contoh yang mudah!
Contoh 2.
Jika kita menambah larutan natrium hidroksida ke dalam larutan senyawa besi(II), kita akan mendapat endapan hijau besi(II)hidroksida. Endapan ini cepat dioksidasi oleh oksigen dari udara manjadi endapan jingga-coklat besi(III)hidroksida. Setengah-reaksi untuk besi(II)hidroksida sangat sederhana.
Tidak pasti
apakah kita perlu menyetarakan oksigen dengan molekul air atau ion hidroksida
pada sisi kanan. Untuk soal ini, kita akan buat seolah-olah reaksi dalam
suasana asam.
Jadi, kita harus menyingkirkan ion-ion hidrogen. Tambahkan ion hidroksida secukupnya pada kedua sisi persamaan sehingga dapat menetralkan semua ion hidrogen. Karena persamaan ini telah setara, kita harus menambah ion hidroksida dalam jumlah yang sama pada kedua sisi untuk mempertahankan kesetaraannya.
Ion hidrogen dan ion hidroksida pada sisi kiri akan menjadi 4 molekul air.
3. Menggabungkan setengah-reaksi untuk mendapat persamaan reaksi
Dari sini, pengerjaan selanjutnya sama dengan yang sebelumnya telah kita kerjakan berulang-ulang. Kita telah mendapat dua setengah-reaksi
Reduksi ion manganat(VII) menjadi ion manganat(VI) oleh ion hidroksida
Reaksi ini agak tidak jelas, tetapi tidak terlalu sulit untuk dikerjakan dan disetarakan. Ion hidrogen tidak biasanya berperan sebagai reduktor (zat pereduksi).
Larutan ungu gelap kalium mannganat(VII) direduksi perlahan menjadi larutan hijau gelap kalium manganat(VI) oleh larutan kalium hidroksida. Dari reaksi ini juga dihasilakan gelembugn oksigen.
Setengah-reaksi untuk perubahan ion manganat(VII) menjadi ion manganat(VI) cukup mudah (tentu saja jika kita tahu rumus molekulnya).
Lalu bagaimana dengan ion hidroksida utnuk menghasilkan gas oksigen. Akan sangat sulit untuk mengerjakan setengah-reaksi secara langsung, kita akan buat dengan urutan yang biasa.
Tuliskan apa yang kita tahu dari soal, setarakan oksigen pada reaksi.
Sejauh ini, yang telah kita dapat adalah:
Persamaan kimia
ini mungkin belum anda kenal, tetapi mengerjakannya tidak terlalu sulit!
Oksidasi kromium(III) menjadi kromium(VI)
Jika kita menambahkan larutan natium hidroksida berlebih ke dalam larutan yang mengandung ion kromium(III), kita akan mendapat larutan hijau gelap yang mengandung ion kompleks heksahidroksokromat(III), Cr(OH)63-.
Zat ini dapat dioksidasi menjadi ion kromat(VI), CrO42-, yang berwarna kuning terang, dengan memanaskannya dengan larutan hidrogen peroksida.
Kita tadi telah mengerjakan setengah-reaksi hidrogen peroksida yang berperan sebagai oksidator dalam suasana basa.
Jadi, sekarang kita hanya perlu mengerjakan setengah-reaksi ion kromium. Yang kita tahu dari soal adalah:
Kedua setengah reaksi yang kita dapat adalah:
C. Rangkuman
Setiap reaksi redoks terdiri dari dua setengah-reaksi. Pada
salah satu reaksi terjadi kehilangan elektron (proses oksidasi), dan di reaksi lainnya terjadi penerimaan elektron (proses reduksi).
Menyetarakan persamaan reaksi redoks dapat dilakukan dengan
cara ½ reaksi reduksi dan ½ reaksi oksidasi, aliran elektron dari reduktor ke
oksidator yaitu dengan cara bilangan oksidasi
Ketika
mengerjakan setengah-reaksi kita hanya dapat menambahkan:
1. Setarakan atom-atom yang mengalami perubahan biloks
2. Tentukan biloks unsur-unsur tersebut dan tentukan perubahannya
3. Samakan kedua perubahan biloks
4. Tentukan jumlah muatan diruas kiri dan kanan
5. Samakan muatan dengan cara :
1. Tuliskan persamaan setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi
oksidasi
2. Setarakan unsur-unsur yang mengalami perubahan biloks
3. Tambahkan satu molekul H2O :
a. pada yang kekurangan atom O, jika reaksi berlangsung dalam suasana asam
b. pada yang kelebihan atom O, jika reaksi berlangsung dalam suasana basa
4. Setarakan atom hidrogen dengan ion H+ , jika suasana asam atau dengan ion OH –, jika suasana basa
5. Setarakan muatan dengan penambahan elektron
6. Jumlahkan kedua persamaan setengah reaksi dengan menyamakan elekton
No comments:
Post a Comment