Saturday, July 11, 2020

ELEKTROKIMIA PART 1 SEL VOLTA (PRINSIP SEL VOLTA )

Prinsip Sel Volta 

Elektrokimia adalah studi tentang listrik dan bagaimana hubungannya dengan reaksi kimia. Dalam elektrokimia, listrik dapat dihasilkan oleh pergerakan elektron dari satu elemen ke elemen lainnya dalam reaksi yang dikenal sebagai redoks atau reaksi reduksi oksidasi.

Sel volta (sel galvani) adalah sel elektrokimia di mana energi kimia dari reaksi redoks spontan diubah menjadi energi listrik. Prinsip kerja sel volta dalam menghasilkan arus listrik adalah aliran transfer elektron dari reaksi oksidasi di anode ke reaksi reduksi di katode melalui rangkaian luar.

Dalam reaksi redoks, elektron ditransfer dari satu spesies ke spesies lainnya. Jika reaksinya spontan, energi dilepaskan, yang kemudian dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang bermanfaat. Untuk memanfaatkan energi ini, reaksi harus dibagi menjadi dua reaksi setengah terpisah: reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi dimasukkan ke dalam dua wadah yang berbeda dan kawat digunakan untuk menggerakkan elektron dari satu sisi ke sisi lain. Dengan demikian, Sel Volta / Galvanic dibuat


gambar 1. Sel Volta 

Sel Volta  (juga dikenal sebagai Galvanic Cell) adalah sel elektrokimia yang menggunakan
reaksi redoks spontan untuk menghasilkan listrik. Terdiri dari dua sel yang terpisah. Setengah
sel terdiri dari elektroda (strip logam, M) di dalam larutan yang mengandung ion M +n di mana
M adalah logam sembarang. Dua sel setengah dihubungkan bersama oleh kawat berjalan dari satu elektroda ke yang lain. Jembatan garam juga terhubung ke setengah sel. Fungsi bagian-bagian ini dibahas di bawah.

Prinsip Sel Volta

1 . Reaksi 1/2 redoks

Setengah dari reaksi redoks terjadi pada setiap setengah sel. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa dalam setiap sel setengah reaksi terjadi. Ketika dua bagian dihubungkan bersama dengan kawat dan jembatan garam,  demikian sel elektrokimia di buat

2. Elektroda 

Ada dua elektroda dalam sel volta yaitu : Katoda merupakan  setengah sel tempat terjadinya reaksi 1/2 reduksi  dan Anoda  merupakan  setengah sel tempat terjadinya reaksi 1/2 oksidasi 

3. Aliran elektron pada sel Volta

Elektron mengalir dari Anoda ke katoda sehingga dalam sel volta Anoda sebagai kutub negatip(-) sedangkan Katoda sebagai kutub positip (+)

4. Airan Listrik 

Listrik mengalir dari katoda dan anoda, sehingga logam yang berada di katoda memiliki harga   potensial  elekroda yang lebih besar dibanding  dengan logam yang berada di anoda 

Ketika elektroda dioksidasi dalam larutan itu disebut anoda dan ketika elektroda berkurang dalam larutan itu disebut katoda.

Gambar diatas dapat dikatakan 

Anoda: Anoda adalah tempat reaksi oksidasi berlangsung. Dengan kata lain, ini adalah tempat logam kehilangan elektron. Dalam reaksi di atas, anoda adalah Cu (s) karena ia meningkatkan keadaan oksidasi dari 0 menjadi +2.
Anoda :   Cu ( s) --> Cu 2+ (aq)  +  2e
Katoda: Katoda adalah tempat reaksi reduksi berlangsung. Di sinilah elektroda logam memperoleh elektron. Mengacu kembali pada persamaan di atas, katoda adalah Ag (s) karena berkurang dalam keadaan oksidasi dari +1 ke 0.
                                              Katoda : Ag1+ (aq)  +   e  --> Ag  (s)

Aliran elektron selalu dari anoda ke katoda, atau dari setengah sel oksidasi ke setengah sel reduksi

                                               Cu / Cu 2+ (aq)  II Ag1+ (aq)  / Ag  (s)

Untuk lebih memahami proses yang ada dalam sel volta kalian bisa melihat   tayangan di bawah ini 

 


No comments:

Post a Comment

TATA NAMA ALKANA